tanjungbatuposting

Minggu, 14 Agustus 2011

SEJARAH TANJUNG BATU KUNDUR

Tanjungbatu merupakan salah satu kota yangberada dipulau kundur, walaupun hanya sebuah pulau tetapi didalamnya banyak meninggalkan sejarah masa lampau.
1. masa penjajahan belanda

pada abad ke-16, kekuasaan asing mulai masuk keindonesia dimulai dari portugis, spanyol lalu belanda. disebagian wilayah indonesia, semua kebun dikuasai oleh belanda. tapi hal itu tidak terjadi di tanjung batu. pada awal abad ke-19, berdirilah sebuah pabrik yang dipegang oleh seorang yang berkebangsaan jepang. bernamaYAMAMOTO. dengan diberi nama NAN KOKO GUNGU KAISA.  kebun yamamoto sangat luas, kebun karetnya hingga 6 hektar, kebun pinangnya sebesar kebun pinang dan tanjung sari (sekarang). dalam satu bulan karet dan pinang yang di dapat mencapai 80 ton. oleh karena itu untuk mempermudah angkutan maka di bangunlah sebuah parit yang sekarang bernama parit jepon.

pada waktu itu penduduk pribumi diperbolehkan sekolah, sekolahnya hanya 3 kelas dan berada di depan sebuah masjid (sekarang masjid nurussalam). kemudian di pindahkan kekawasan pabrik (sekarang hotel pelangi dan prima), tepatnya di belakangnya. (sekarang kantor pos). gurunya waktu itu bernama bakar, simon dan sinaga.

mata uang yang digunakan adalah dollar singapura, oleh karena yamamoto hanya sendiri yang bukan penduduk pri bumi maka keadaan pada waktu itu sangat aman.

2. penjajahan jepang

tapi ketentraman tidak berlangsunglama, pada tahun 1941 pangkalan AL amerika di bom oleh jepang, akibatnya yamamoto kembali ke jepang dengan alasan ketentaraan. dan nan koko gungu kaisa ditutup. pada tanggal 8 maret 1942 pemerintah hindia belanda menyerah tanpa syarat kepada jepang. hal ini awal dari penjajahan jepang di indonesia. kemenangan jepang ini membuat yamamoto kembali ke tanjungbatu i9a mendirikan pabrik lagi dengan nama baru, NAN YO KABU KUSI KAISA. pada waktu itu tentara jepang banyak yang datang ketanjung batu, mereka datang dengan menggunakan kapal yang bernama MAYANG BETAWI.

sewaktu tentara jepang berada di tanjung batu, mereka mendirikan markas (sekarang kantor polisi), para tentara jepang sangat kejam, mereka memancung dan mencambuk penduduk yang tidak mau tunduk kepada mereka. mereka juga menutup sekolah, tapi para guru tatap berusaha untuk terus mengajar, akhirnya berdirilah sekolah baru yang diberi nama SEKOLAH RAKYAT (sekarang di belakang hotel gembira). keturunan tionghoa diperboleh kan oleh tentara jepang untuk mendirikan sekolah, yang di beri nama SEKOLAH VAIVEN (sekarang SD 003 dan 004).

kebengisan tentara jepang tidak berlangsung lama, karena pada tanggal 15 agustus 1945, jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu. hingga pada tanggal 17 agustus 1945 kemerdekaan indonesia di proklamirkan. kekalahan jepang membuat yamamoto kembali ke jepang. dan pabriknya di teruskan oleh seorang keturunan tionghoa.

3.  agresi militer belanda

pada tanggal 29 september 1945, terjadi pendaratan tentara sekutu di indonesia. tak lama dari itu tentara belanda sudah sampai di tanjungbatu. mereka juga mendirikan markas seperti jepang dengan lokasi yang berbeda dari markas jepang, yaitu disebuah bukit (sekarang sebuah klenteng). dengan dibangunnya markas belanda di bikit itu, maka sekolah rakyat yang berada di bawah bukit itu di pindahkan ketempat lain (SMEA lama/ sekarang di depan BRI).

belajar dari pengalam pahit kekejaman tentara jepang, kali ini perlawanan rakyat mulai terjadi denagn dikomandai oleh ABDUL MANAF dan ABDUL LATIF. mereka berjuang mengusir penjajah belanda dari tanjung batu. tetapi abdul manaf gugur ditembak belanda. di sungai buluh (kel.alai). ia lalu dimandikan dan di sholatkan di masjid (masjid nurussalam lama). dan dimakamkan di antara kebun karet (sekarang pusara bakti).

pertempuran antara belanda dan rakyat terus terjadi, hingga akhirnya pada tanggal 23 agustus 1949 di deenhaag, diselenggarakan konfrensi meja bundar (KMB), dan pada tahun 1950 belanda keluar dari tanjung batu.keluarnya belanda ini disambut gembira oleh penduduk. dan diadakan upacara kedaulatan dilapangan (sekarang balai pemuda dan olahraga) menyambut kebebasan tanjung batu dari penjajah.

Sabtu, 13 Agustus 2011

TENTANG TANJUNG BATU

Pulau Kundur adalah nama salah satu pulau yang terdapat di Provinsi Kepulauan Riau.  Penduduknya sebagian besar didominasi oleh suku melayu. Dan bahasanya pun tak jauh berbeda dengan Malaysia karena memang jaraknya dengan negeri jiran tersebut tak begitu jauh. Cukup ditempuh selama lebih kurang dua jam dengan menggunakan ferry maka sampailah ke negaranya Siti Nurhaliza tersebut.
Pulau Kundur sangat terkenal dengan buah duriannya yang khas yang lebih dikenal dengan Durian Tanjung Batu. Karena buah ini banyak terdapat di Tanjung Batu yang merupakan pusat kotanya Pulau Kundur. Jika telah datang musimnya maka orang pun berbondong-bondong untuk mencicipinya. Durian Tanjung Batu juga dikirim untuk dijual ke kota-kota terdekat seperti Batam, Karimun, dan Tanjungpinang.
Selain terkenal dengan duriannya, Pulau Kundur juga dikenal sebagai Penghasil Timah. Pengolahan timah terletak di Daerah Prayun. Jarak antara Tanjung Batu dengan Prayun dapat ditempuh selama lebih kurang satu setengah jam perjalanan. Setiap minggu kapal-kapal pengangkut timah pulang pergi ke Pulau Bangka yang juga merupakan salah satu penghasil timah terbesar. Kesamaan antara Pulau Kundur dengan Pulau Bangka tidak hanya pada segi sebagai penghasil timah saja, tetapi juga dari segi tekstur kotanya pun tak jauh berbeda. Termasuk tekstur pantai di Pulau Bangka yang memilik banyak bebatuan granit besar, begitu juga halnya di Pulau Kundur.
Selain bersebelahan dengan Malaysia, Pulau Kundur juga berbatasan dengan Singapura. Jaraknya dapat ditempuh  lebih kurang satu setengah jam perjalanan dengan menggunakan ferry. Walaupun tak semegah Pulau Batam, namun beberapa pelancong dari negeri singa tersebut tak segan untuk menyinggahi pulau ini.
Kedekatan dengan kedua negara tersebut cukup mempengaruhi kondisi Pulau Kundur. Mulai dari merk-merk makanan yang dikirim dari dua negara tersebut hingga siaran-siaran televisinya yang banyak menghiasi layar kaca disetiap rumah penduduk Pulau Kundur. Jika penduduk di Pulau Jawa hanya bisa menikmati kartun Doraemon dalam bahasa indonesia, namun masyarakat Pulau Kundur dapat menikmati kartun jepang tersebut dalam tiga versi bahasa. Mulai dari bahasa melayu yang ditayangkan salah satu stasiun televisi Malaysia dan bahasa mandarin yang ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi Singapura.
Pulau Kundur memang tidak sepopuler ‘kakaknya’, Pulau Batam. Namun kecintaan saya dengan tanah tempat saya tumbuh besar itu tak dapat tergantikan oleh daerah lain dimanapun. Karena segala mimpi, cita-cita, serta keceriaan masa kecil yang menyenangkan tertoreh di Pulau Kundur.