tanjungbatuposting

Sabtu, 13 Agustus 2011

TENTANG TANJUNG BATU

Pulau Kundur adalah nama salah satu pulau yang terdapat di Provinsi Kepulauan Riau.  Penduduknya sebagian besar didominasi oleh suku melayu. Dan bahasanya pun tak jauh berbeda dengan Malaysia karena memang jaraknya dengan negeri jiran tersebut tak begitu jauh. Cukup ditempuh selama lebih kurang dua jam dengan menggunakan ferry maka sampailah ke negaranya Siti Nurhaliza tersebut.
Pulau Kundur sangat terkenal dengan buah duriannya yang khas yang lebih dikenal dengan Durian Tanjung Batu. Karena buah ini banyak terdapat di Tanjung Batu yang merupakan pusat kotanya Pulau Kundur. Jika telah datang musimnya maka orang pun berbondong-bondong untuk mencicipinya. Durian Tanjung Batu juga dikirim untuk dijual ke kota-kota terdekat seperti Batam, Karimun, dan Tanjungpinang.
Selain terkenal dengan duriannya, Pulau Kundur juga dikenal sebagai Penghasil Timah. Pengolahan timah terletak di Daerah Prayun. Jarak antara Tanjung Batu dengan Prayun dapat ditempuh selama lebih kurang satu setengah jam perjalanan. Setiap minggu kapal-kapal pengangkut timah pulang pergi ke Pulau Bangka yang juga merupakan salah satu penghasil timah terbesar. Kesamaan antara Pulau Kundur dengan Pulau Bangka tidak hanya pada segi sebagai penghasil timah saja, tetapi juga dari segi tekstur kotanya pun tak jauh berbeda. Termasuk tekstur pantai di Pulau Bangka yang memilik banyak bebatuan granit besar, begitu juga halnya di Pulau Kundur.
Selain bersebelahan dengan Malaysia, Pulau Kundur juga berbatasan dengan Singapura. Jaraknya dapat ditempuh  lebih kurang satu setengah jam perjalanan dengan menggunakan ferry. Walaupun tak semegah Pulau Batam, namun beberapa pelancong dari negeri singa tersebut tak segan untuk menyinggahi pulau ini.
Kedekatan dengan kedua negara tersebut cukup mempengaruhi kondisi Pulau Kundur. Mulai dari merk-merk makanan yang dikirim dari dua negara tersebut hingga siaran-siaran televisinya yang banyak menghiasi layar kaca disetiap rumah penduduk Pulau Kundur. Jika penduduk di Pulau Jawa hanya bisa menikmati kartun Doraemon dalam bahasa indonesia, namun masyarakat Pulau Kundur dapat menikmati kartun jepang tersebut dalam tiga versi bahasa. Mulai dari bahasa melayu yang ditayangkan salah satu stasiun televisi Malaysia dan bahasa mandarin yang ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi Singapura.
Pulau Kundur memang tidak sepopuler ‘kakaknya’, Pulau Batam. Namun kecintaan saya dengan tanah tempat saya tumbuh besar itu tak dapat tergantikan oleh daerah lain dimanapun. Karena segala mimpi, cita-cita, serta keceriaan masa kecil yang menyenangkan tertoreh di Pulau Kundur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar